Jakarta – Awal tahun ini, Starlink diketahui meluncurkan layanan terhubung secara langsung ke ponsel. User dapat menggunakan layanan bernama Direct-to-Cell untuk berkirim SMS, telepon, hingga berinternetan.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Jaringan Internet Negara Indonesia (APJII) Muhammad Arif justru berharap jangan sampai layanan itu masuk ke Indonesia. Sebab bisa jadi membabat habis semua lingkungan telekomunikasi.
“Kalau sampai Direct-to-Cell sih itu benar-benar kita hulu ke hilir dapat habis,” kata Arif ditemui pada Jakarta, hari terakhir pekan (31/5/2024).
Dia mengungkapkan teknologi yang dimaksud telah kemungkinan besar diimplementasikan. Namun tinggal tingkat kejadian untuk bisa jadi menjalankannya.
Namun belum ada alokasi tingkat kejadian untuk Direct-to-Cell. Arif mengungkapkan ini semua kembali ke pemerintah, apakah akan memberikan jumlah kali untuk layanan yang disebutkan atau tidak.
“Balik lagi ke pemerintah mau membiarkan masuk ke kita atau enggak,” ungkapnya.
Sebelumnya Elon Musk, pemilik Starlink, juga mengungkapkan mengenai kemampuan Direct-to-Cell. Layanan itu akan menyediakan konektivitas pada seluruh Bumi dengan dukungan bandwidth 7 mb per beam atau pancaran sinyal.
Namun beliau melakukan konfirmasi layanan itu tak akan bersaing dengan layanan para operator terestrial yang tersebut telah dilakukan tersedia sebelumnya.
“Jadi bagaimanapun juga ini adalah solusi luar biasa untuk kedudukan tanpa konektivitas seluler, [Direct-to-Cell] tidak ada akan mampu bersaing dengan jaringan seluler terestrial yang mana telah ada,” kata Musk.
Artikel Selanjutnya Starlink Milik Elon Musk Beroperasi pada RI, Harga Internetnya Segini
Artikel ini disadur dari Starlink Layani Langsung ke HP Orang RI, APJII: Bisa Habis Kita!