Harian Nusantara, TANGGERANG – PT RPN-Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang merupakan anak usaha PTPN III kembali menorehkan prestasi dengan penghargaan yang diraih dalam Anugerah Perkebunan Indonesia dalam kategori “Pengembangan Energi Terbarukan” pada kegiatan Perkebunan Indonesia Expo (BUNEX) 2024P..
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono kepada Winarna selaku Kepala PPKS sebagai bentuk apresiasi yang diberikan Kementerian Pertanian atas kontribusi PPKS dalam meningkatkan daya saing produk perkebunan Indonesia.
Sejalan dengan tema BUNEX 2024 “Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan dan Energi Menuju Indonesia Emas 2045”, PPKS dinilai konsisten dalam penelitian downstream industri kelapa sawit yang berorientasi pada ketahanan energi yang ramah lingkungan seperti diantaranya penelitian dan pengembangan bahan bakar yang berasal dari minyak kelapa sawit (Biodiesel B50).
B50 ini artinya 50% dari kandungan bahan bakar tersebut berasal dari minyak sawit, hal ini sangat menjanjikan sebagai sumber ketahanan energi yang berkelanjutan.
Keunggulan Biodiesel B50 telah dibuktikan melalui Uji Jalan dengan jarak tempuh 178.000 kilometer dimana performa mesin tetap optimal dan tidak terdapat hambatan dan kendala berarti.
Keberhasilan Uji Jalan B50 di BUNEX 2024 ini diharapkan mampu mempercepat implementasi energi terbarukan berbasis sawit di Indonesia.
Muhammad Anshori, Kepala Bagian Teknologi Jasa Hilir dan Lingkungan PPKS, “Harapan dari tim peneliti, dengan adanya kunjungan ini semoga dapat berdampak positif dan Uji Jalan kendaraan B50 bisa ditingkatkan lagi dengan perolehan data uji dan data teknis yang komprehensif. Semoga Langkah ini membawa manfaat bagi industri kelapa sawit Indonesia,” ujarnya.
Melalui riset yang konsisten sejak tahun 2001, PPKS terus menunjukkan bahwa biodiesel B50 dapat mengurangi ketergantungan impor energi serta meningkatkan perekonomian lokal. Dengan inovasi B50, Indonesia berada di jalur yang tepat menuju kemandirian energi, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Teknologi ini tidak hanya memanfaatkan kekayaan alam sawit Indonesia, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan, meningkatkan kesejahteraan pekebun, dan menciptakan peluang kerja baru di sektor energi terbarukan. (R-007)