Pembentukan kodam baru ‘kan meninjau dari bentuk ancaman, bentuk fungsinya tentara untuk pengabdian.
Denpasar –
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan rencana pembentukan komando wilayah militer (kodam) baru pada Indonesia memerlukan waktu cukup lama serta membutuhkan kajian.
Saat ditemui di dalam Denpasar, Jumat, Jenderal TNI Maruli menyatakan rencana penambahan kodam sendiri tidaklah lepas dari dinamika masyarakat yang mana terus bertumbuh sehingga harus memperluas kinerja wilayah, kemudian mencermati bentuk ancaman wilayah agar fungsi penyelenggaraan kodam mampu selaras dalam berada dalam masyarakat.
"Pembentukan kodam baru 'kan mengamati dari bentuk ancaman, bentuk fungsinya tentara untuk pengabdian. Itu harus menyesuaikan sebab jumlah agregat penduduk kita telah banyak, dinamika makin luas. Apa yang mana bisa saja dikerjakan di dalam wilayah," kata KSAD.
Menurut dia, penyesuaian di hal ini pembentukan kodam baru sudah ada melalui kajian sehingga hasilnya dapat tambahan maksimal sesuai dengan keinginan masyarakat. Pembentukan kodam baru itu pun dapat terwujud di jangka waktu yang dimaksud lama.
"Saya pikir itu memerlukan waktu yang dimaksud cukup lamalah," katanya menegaskan.
Ketika menyinggung tentang rencana pembentukan satuan kodam di Ibu Daerah Perkotaan Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Jenderal Maruli mengemukakan masih pada persiapan.
"Nanti 'kan 17-an kami di sana (IKN) semua. Kami telah siapkan," katanya.
Sebelumnya, Kamis (22/2), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkapkan rencana TNI AD akan menempatkan 18 satuan ke IKN, Kalimantan Timur, seiring dengan rencana perkembangan markas kodim, korem, lalu beberapa koramil di dalam ibu kota baru tersebut.
KSAD menegaskan bahwa TNI AD siap membantu kegiatan ke IKN, salah satunya rencana peringatan keras HUT Ke-79 Republik Indonesia, 17 Agustus 2024.
Artikel ini disadur dari KSAD Maruli sebut pembentukan kodam baru perlu waktu lama dan kajian
