JAKARTA – Kepala Badan Penyelenggara Pemastian Sistem Halal (BPJPH) Haikal Hassan Barras menambah daftar panjang kontroversi anak buah Presiden Prabowo Subianto. Pria yang akrab disapa Babe Haikal ini menciptakan pernyataan yang digunakan kontroversi, yakni semua barang yang tersebut diperjualbelikan ke Nusantara wajib bersertifikat halal.
Pernyataan Babe Haikal itu pun dikritik Mantan Menteri Koordinator Sektor Politik, Hukum, dan juga Keselamatan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Mahfud menganggap pernyataan Babe Haikal salah.
“Penjelasan pemerintahan ttg sertifikasi ini salah. Masak, semua yg dijualbelikan hrs pakai sertifikasi halal? Bmgn kalau membeli kambing, ayam, laptop, buku dll?. Kalau spt itu, jadinya beragama pada negara ini terasa sulit. Tak semua yg haram dimakan itu tak blh diniagakan,” cuit Mahfud ke akun X @mohmahfudmd, hari terakhir pekan (25/10/2024).
Lalu, siapa Babe Haikal?
Pria kelahiran Jakarta, 21 Oktober 1968 ini tercatat rutin bikin kontroversi. Salah satunya, ia pernah menyatakan akan berubah menjadi Oposisi Sampai Mati.
“Sampai mati oposisi, sampai mati, siapa pun presidennya, ana pernah bilang bahkan untuk Pak Prabowo yang digunakan pernah ana dukung, Pak kalau Bapak jadi presiden, detik itu juga segera saya saksikan Allah yang digunakan menyaksikan secara langsung saya nyatakan saya oposisi terhadap bapak,” kata Babe Haikal ketika mengenakan peci warna putih ditayangka pada YouTube Refly Harun, Selasa 22 Oktober 2024.
Kini, pria yang digunakan dikenal sebagai pendakwah itu bermetamorfosis menjadi bagian dari kekuasaan alias masuk Kabinet Merah Putih Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Usai dilantik sebagai Kepala BPJPH, Babe Haikal pun menyingkap pendapat mengenai videonya yang dimaksud popular tersebut.
Dia mengklaim video menyebar mengenai Oposisi Sampai Mati itu merupakan potongan. “Kan itu potongan. Jadi jangan suka potong-potong. Jangan suka mengambil kesimpulan,” katanya pada Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Dia mengklaim akan datang terus bermetamorfosis menjadi oposisi terhadap kejahatan. “Terhadap kesewenang-wenangan. Terhadap keserakahan. Itu yang dimaksud. Itu kepotong, itu hilang,” tuturnya.
Artikel ini disadur dari Kontroversi Haikal Hassan, Dulu Janji Oposisi Sampai Mati, Kini Gabung Kekuasaan