Harian Nusantara, BOGOR – Ketua Komunitas Pemuda Peduli (KPP) Bogor, Beni Sitepu mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap kondisi Alun-Alun Kota Bogor yang kini tampak semakin kumuh dan semrawut. Menurutnya, salah satu penyebab utama kerusakan visual tersebut adalah keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tidak tertata rapi di sekitar kawasan Alun-Alun, terutama di bagian belakang yang menjadi salah satu pusat kegiatan PKL.
Kondisi ini sangat disayangkan, mengingat Alun-Alun Kota Bogor yang sudah mendapatkan anggaran cukup besar untuk perbaikan dan penataan, namun kenyataannya, area tersebut justru tampak tidak terurus dan penuh sesak oleh PKL yang berdagang tanpa pengaturan yang jelas.
“Kondisi ini sangat semrawut dan membuat kita sulit untuk menikmati keindahan Alun-Alun Kota Bogor yang seharusnya bisa menjadi pusat daya tarik bagi masyarakat. Padahal, anggaran yang dikeluarkan untuk penataan Alun-Alun cukup tinggi, tapi kenyataannya justru semakin tidak teratur.”
Lebih lanjut, Beni juga menyoroti peran Satpol PP yang dinilai kurang responsif terhadap situasi tersebut. Sebagai lembaga yang memiliki wewenang untuk menegakkan Peraturan Daerah (Perda) dan menata PKL, Satpol PP diharapkan lebih aktif dalam menjaga ketertiban di sekitar Alun-Alun.
“Satpol PP seolah acuh terhadap keadaan ini. Sebagai penegak Perda, mereka seharusnya lebih aktif dalam menata PKL agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat dan keindahan Alun-Alun. Ada apa dengan Satpol PP? Hanya Tuhan yang tahu,” ujar Beni dengan nada penuh keprihatinan.
Beni juga menyoroti masalah pembayaran retribusi yang seharusnya dilakukan oleh para PKL kepada Pemerintah Kota Bogor. Retribusi ini, menurutnya, bisa menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan kota.
“Selain masalah penataan, kami juga menyoroti bahwa banyak PKL yang tidak membayar retribusi kepada Pemkot Bogor. Ini menjadi kerugian bagi daerah yang seharusnya bisa memperoleh pendapatan tambahan,” jelas Beni.
Sebagai langkah konkret, KPP Bogor mengajukan permohonan kepada Pemerintah Kota Bogor, khususnya kepada Pj Walikota, untuk segera turun tangan dalam menata kembali PKL yang berada di sekitar Alun-Alun Kota Bogor.
“Kami meminta kepada Pj Walikota untuk bersama-sama menata kembali PKL supaya lebih tertib dan bisa memberikan kontribusi yang positif kepada Pemkot Bogor, termasuk dalam hal pembayaran retribusi. Ini penting untuk menjaga kenyamanan dan keindahan Alun-Alun, serta mendukung pembangunan daerah,” tambah Beni.
Beni menegaskan bahwa pihaknya mendukung keberadaan PKL sebagai salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian kota, namun mereka harus tetap mematuhi aturan yang ada.
“Kami harus memberikan ruang bagi para PKL untuk mencari nafkah, tetapi mereka juga harus mematuhi aturan Pemerintah Kota Bogor demi terciptanya ketertiban, kenyamanan, dan keindahan di Alun-Alun. Jangan sampai keberadaan mereka justru merusak citra dan fungsi utama dari Alun-Alun Kota Bogor,” tegas Beni.
Dalam akhir pernyataannya, Beni berharap agar Pemerintah Kota Bogor segera melakukan tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah ini dengan melibatkan semua pihak terkait, termasuk Satpol PP, Dinas Perdagangan, dan para PKL itu sendiri.
“Kami yakin dengan kerjasama yang baik, Alun-Alun Kota Bogor bisa kembali menjadi pusat kebanggaan bagi masyarakat dan menjadi tempat yang nyaman untuk beraktivitas,” pungkasnya.