“Keaktifan pada bumi internasional tiada menyurutkan perjuangan kita untuk berdikari di bidang ekonomi. Kita terus perjuangkan kemandirian ekonomi, satu di antaranya melalui industrialisasi di dalam pada negeri juga melalui proses lanjut dalam bervariasi sektor,”
Jakarta – Presiden Joko Widodo menekankan peluncuran Pancasila merupakan pembebas bangsa Tanah Air dari ketergantungan terhadap pihak asing.
Hal itu disampaikan Presiden di amanatnya selaku inspektur upacara pada waktu mengatur Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila dalam Dumai, Riau, Sabtu.
“Kita harapkan penampilan Pancasila sebagai pembebas dari ketergantungan kita pada pihak asing,” kata Joko Widodo sebagaimana disaksikan melalui tayangan dengan segera YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta.
Dia memaparkan bangsa Negara Indonesia patut bersyukur akibat Indonesia tetap kokoh, stabil, bersatu padu, kemudian meningkat ekonominya pada berada dalam gempuran bumi yang penuh dengan ketidakpastian dan juga dilanda bervariasi krisis.
Dalam geopolitik yang dimaksud penuh ketegangan kemudian rivalitas, Kepala Negara memohonkan seluruh bangsa Indonesi untuk setiap saat optimis lantaran mempunyai Pancasila yang digunakan memadu arah bangsa.
“Karena kita punya modal sosial dan juga modal budaya yang digunakan kokoh, sebab kita punya sumber daya manusia serta kita punya sumber daya alam yang digunakan melimpah. Oleh oleh sebab itu itu, kita harus terus perkokoh kemandirian bangsa serta berdikari pada ekonomi,” jelasnya.
Dia menekankan Tanah Air tegas dengan kebijakan pemerintah bebas aktif, memperjuangkan kemerdekaan semua bangsa, termasuk kemerdekaan bangsa Palestina lalu memperjuangkan perdamaian dunia.
Joko Widodo menyampaikan peran Indonesia pada kebijakan pemerintah internasional juga semakin kokoh, dalam mana Nusantara sudah berhasil menjadi pemimpin G20, Ketua ASEAN yang digunakan sukses dan juga terus akan berkontribusi pada dunia, termasuk melalui penyelenggaraan Pertemuan Taraf Tinggi World Water Pertemuan (WWF) yang tersebut baru semata diselenggarakan.
“Keaktifan pada globus internasional tak menyurutkan perjuangan kita untuk berdikari di bidang ekonomi. Kita terus perjuangkan kemandirian ekonomi, diantaranya melalui industrialisasi ke pada negeri kemudian melalui proses pengolahan lebih lanjut dalam berubah-ubah sektor,” jelasnya.
Jokowi menegaskan kekayaan negara harus dijamin sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat, lalu Indonesia juga harus bergerak mengambil alih kembali aset-aset strategis bangsa untuk dikelola dan juga dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat.
Oleh oleh sebab itu itu ia menyampaikan diperkenalkan Pancasila dapat bermetamorfosis menjadi pembebas dari ketergantungan asing.
Presiden menyampaikan aset strategis bangsa yang digunakan telah berhasil diambil alih salah satunya adalah Blok Rokan dalam Riau.
“Setelah saham mayoritas Freeport kita ambil alih, kemudian kita ambil alih Blok Rokan ini di dalam Dumai, yang tersebut merupakan blok migas paling produktif di sejarah perminyakan Indonesia, yang telah dikelola perusahaan asing Caltex kemudian Chevron selama 97 tahun,” tegasnya.
Dia memaparkan mendapat laporan bahwa produksi dalam Blok Rokan ketika ini telah mencapai 162.000 barel per hari atau lebih lanjut membesar dari pada waktu dikelola oleh Caltex maupun Chevron juga merupakan 25 persen dari seluruh produksi nasional Indonesia.
“Blok Rokan ini adalah blok paling besar. Freeport lalu Blok Rokan hanyalah sedikit contoh dari semangat dan juga upaya kita untuk kedaulatan kebijakan pemerintah lalu kemandirian kegiatan ekonomi untuk mengamalkan Pancasila di hidup nyata, memulai pembangunan dunia usaha yang tersebut berpihak pada kepentingan nasional berdiri dalam melawan kekuatan kita sendiri,” jelasnya.
Pada kegiatan upacara tersebut, Presiden hadir sebagai inspektur upacara dengan mengenakan pakaian adat Teluk Belange dengan bawahan celana panjang lalu kain songket, juga mengenakan penutup kepala tanjak.
Presiden tampil menggunakan selendang warna ikterus juga ikat pinggang kuning.
Artikel ini disadur dari Jokowi: Pancasila pembebas dari ketergantungan terhadap pihak asing