JAKARTA – Ipda Rudy Soik , Anggota Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), berubah menjadi pembicaraan rakyat pasca dikenai sanksi pemberhentian bukan dengan hormat (PTDH) alias dipecat. Rudy Soik dipecat sebab dituding melakukan sebagian pelanggaran etik.
Belakangan beredar kabar bahwa pemecatan Rudy Soik terkait pengungkapan jaringan mafia Bahan Bakar Minyak (BBM) ke wilayah hukum Polda NTT. Tak cuma dipecat, rumah Rudy Soik pada Kelurahan Bakunase I, Perkotaan Kupang, NTT juga digrebek oleh Provos pada 21 Oktober 2021. Kubu Rudy Soik juga menyampaikan ada benda yang mana pesawat tanpa pilot atau drone berputar-putar di berhadapan dengan rumahnya.
Atas kejadian tersebut, Ipda Rudy Soik menuju ke Lembaga Perlindungan Saksi serta Korban (LPSK), Kamis (24/10/2024), untuk mengajukan permohonan perlindungan. Rudy datang dengan tiga pengacaranya.
“Karena memang sebenarnya kita memerlukan proteksi dari pihak lain. Klien kami secara pribadi dan juga keluarga merasa wajib ke LPSK terkait beberapa kejadian yang dimaksud sudah ada terjadi,” kata kuasa hukum Rudy, Ferdy Maktaen untuk wartawan, Kamis (24/10/2024).
Sementara tu, Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Silitonga menyebut, Ipda Rudy Soik telah lama memjadikan tempat karoke sebagai analisa serta evaluasi (anev) pada rangka pengusutan BBM ilegal. Daniel mengumumkan Rudy sengaja menangkap penduduk yang dimaksud diduga pelaku BBM ilegal.
“Jadi pagi tertangkap, sore dengan segera menciptakan surat perintah, mengajukan untuk Kapolres yang mana inisiatif sendiri mengajukan untuk Kapolres, surat perintah penyidikan terhadap mafia BBM,” kata Daniel pada waktu RDPU bersatu Komisi III DPR di ruang rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Ibukota Pusat, Mulai Pekan (28/10/2024).
Majelis hakim sidang KEPP mengungkap tindakan pengusutan terhadap BBM ilegal untuk menutupi Rudy dari pelanggaran kode etik yakni berkaroke pada waktu jam dinas sama-sama Polwan.
Fakta Ipda Rudy Soik, Perwira Polda NTT Dipecat Akibat Mengungkap Mafia BBM
1. Lulusan Master Hukum
Rudy memulai institusi belajar formalnya di dalam SD Yupenkris Kefamenanu, dilanjutkan ke SMP Katolik Xaverius Kefamenanu, dan juga SMA Kristen Wonosobo, Jawa Tengah. Ia kemudian menempuh sekolah S1 ke Universitas Nusa Cendana Jurusan Hukum, dihadiri oleh dengan penghargaan S2 di universitas yang tersebut sama.
Pendidikan yang dimaksud kuat ini membekalinya dengan pengetahuan yang digunakan diperlukan pada tugas kepolisian. Rudy Soik memulai lembaga pendidikan kepolisian melalui Pendidikan Bintara Polri Diktukba ke Sekolah Polisi Negara (SPN) Kupang pada 2004, kemudian melanjutkan institusi belajar perwira di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri SIP angkatan 50 pada 2021 di dalam Megamendung, Bogor.
2. Pemecatan Kontroversial
Rudy Soik bermetamorfosis menjadi sorotan umum pasca diberhentikan dari jabatannya secara tidaklah terhormat. Pemecatan ini kontroversial sebab informasi yang mana beredar luas lantaran sebab pengungkapan jaringan mafia BBM. Hal ini mengundang perhatian rakyat tentang bagaimana anggota kepolisian diperlakukan ketika berani berjuang melawan praktik ilegal.
3. Mengungkap Jaringan Mafia BBM
Rudy disebut mengungkap jaringan mafia BBM ilegal ke wilayah NTT. Hal itu menunjukkan integritas Rudy Soik pada menegakkan hukum di dalam berada dalam lingkungan yang mana kompleks serta penuh risiko, dalam mana banyak warga mungkin saja memilih untuk diam.
4. Memiliki Karier Panjang pada Kepolisian
Rudy memulai kariernya di dalam Satuan Intelkam Polres Kupang pada 2004. Sejak pada waktu itu, ia menjabat pada bervariasi posisi, termasuk ke Satuan Reskrim Polresta Kupang lalu Ditkrimsus Polda NTT. Pengalamannya ke berubah-ubah tempat ini membekalinya dengan pengetahuan praktis kemudian teoritis yang luas pada penegakan hukum, juga kemampuan untuk menangani beraneka jenis kasus.
5. Mempunyai Pengalaman Satgas Human Trafficking
Dari 2014 hingga 2016, Rudy ditugaskan ke Satgas Human Trafficking Polda NTT. Dalam perannya ini, ia berfokus pada pemberantasan perdagangan manusia, sebuah isu yang mana sangat kritis dan juga memerlukan perhatian khusus. Dedikasinya di menangani kasus-kasus kemanusiaan menunjukkan komitmennya terhadap pemeliharaan masyarakat yang mana rentan.
6. Menangani Kasus Pembunuhan
Rudy juga menyelidiki perkara pembunuhan yang tersebut melibatkan pribadi pemilik lahan seluas 200 hektare di dalam Daerah Perkotaan Kupang. Kasus ini menunjukkan kemampuannya untuk menangani situasi yang mana kompleks kemudian mungkin berbahaya, dan juga komitmennya di menyebabkan keadilan bagi korban.
7. Menangani Kasus Besar
Selama masa tugasnya, Rudy berhasil mengungkap banyak perkara penting, satu di antaranya peredaran uang dolar Amerika Serikat palsu yang melibatkan dituduh Jimmy King, juga persoalan hukum korupsi dana Rencana Negara Indonesia Pandai (PIP) ke Dinas Pendidikan Timor Tengah Selatan. Pengungkapan kasus-kasus ini mencerminkan kemampuannya untuk mengidentifikasi juga menangani kejahatan yang digunakan merugikan masyarakat.
Itulah 7 fakta Ipda Rudy Soik, perwira polisi yang tersebut dipecat diduga akibat mengungkap mafia BBM.
Mg/Salwa Puspita
Artikel ini disadur dari 7 Fakta Ipda Rudy Soik, Perwira Polisi yang Dipecat Diduga Karena Mengungkap Mafia BBM